February 03, 2020 08:40 WIB
Ketakutan dari dampak lebih lanjut wabah Coronavirus di Wuhan China membuat Indeks saham global dan domestik dalam sepekan terakhir kompak melemah. Dalam sepekan Indeks Dow Jones (DJI) tercatat (-2,5%), Nikkei225 (-2,6%), STI (-2,6%), SSEC (libur). Sementara IHSG turun lebih dalam ke 5.940 (-4,8%). pelemahan terjadi pada seluruh indeks sektoral bursa. Investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) 2,35 Trilyun di seluruh pasar. Pelemahan juga terjadi pada pasar obligasi pemerintah. Yield surat utang pemerintah tenor 10th mengalami sedikit kenaikan ke level 6,73% dari sebelumnya 6,7% diikuti dengan pelemahan rupiah menjadi 13.655 (-0,18%) dalam sepekan. Harga komoditas global kecuali emas kompak turun
|
January 27, 2020 08:42 WIB
Pada
pekan lalu Indeks utama US ditutup menguat dan mencatatkan rekor tertinggi
sepanjang masa. DJI sempat menyentuh level level tertingginya di 29.373.
Sementara itu IHSG ditutup pada level 6.291,7 +0.27% sepekan dan -0.13% YTD.
Investor asing mencatatkan net buy 762,5 milyar dalam sepekan dan net buy 2,71
trilyun YTD. Derasnya Inflow investor asing membuat pasar
Obligasi dan nilai tukar menguat. Simak ulasan kami selengkapnya melalui link berikut
ini.Read more...
|
January 20, 2020 08:40 WIB
Pada pekan lalu Indeks utama US ditutup menguat dan mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa. DJI sempat menyentuh level level tertingginya di 29.373. Sementara itu IHSG ditutup pada level 6.291,7 +0.27% sepekan dan -0.13% YTD. Investor asing mencatatkan net buy 762,5 milyar dalam sepekan dan net buy 2,71 trilyun YTD. Kenaikan pada 5 dari 9 indeks sektoral di bursa dengan penurunan paling dalam pada sektor Agliculture -2,9% Infra -2,9% dan mining -2,6%. Kenaikan juga terjadi pada pasar Obligasi dimana yield rata-rata surat utang negara turun hingga dibawah level 7%. Secara YTD ICBI berhasil menguat +1,38%. Rupiah secara mengejutkan menguat hingga 0,8%
|
January 13, 2020 08:26 WIB
Konflik US-Iran mulai mereda di akhir pekan pertama 2020. Amerika menyatakan tidak akan melakukan serangan balasan setelah pangkalan militernya di Irak diserang oleh Iran dan hanya akan menjatuhkan sanksi ekonomi. Namun diakhir pekan perdagangan, pelaku pasar sedikit khawatir dengan rilis data indikator ekonomi US yang positif. IHSG sedikit terkoreksi dan ditutup pada level 6.274,9 (-0,29%) dalam sepekan. Hanya 2 sektor yang tercatat mengalami penguatan yaitu consumer 2,14% dan mining 2,29% sementara 7 sektor lainnya terkoreksi. Investor asing secara YTD mencatatkan net buy 1,95 trilliun. Pasar obligasi (ICBX) tercatat menguat 1,05% YTD. Yield rata-rata imbal hasil surat utang pemerintah tenor 10th
|
January 02, 2020 08:36 WIB
Pada penutupan perdagangan tahun 2019, pasar
keuangan menunjukan kinerja yang positif. Sentimen â€"Window Dressingâ€
serta meredanya isu perang dagang sejak awal bulan Desember mendukung kenaikan
pada asset class terutama pada pasar saham dan obligasi. US-China
dikabarkan telah mencapai kesepakatan dalam negosiasi perdagangan. Di lain
sisi, Bank sentral AS memutuskan untuk menahan suku bunganya di level 1,75%.
Rupiah di tahun 2019 terapresiasi 3,2% dan ditutup pada level 13.924/USD. Di
pekan terakhir perdagangan, pasar sangat minim sentimen baik dari domestik
maupun global. Simak ulasan kami selengkapnya melalui link berikut ini.Baca Selengkapnya...
|
December 23, 2019 08:25 WIB
IHSG kembali melanjutkan rally-nya di tengah sentimen perang dagang yang mereda dan pemakzulan Trump oleh DPR AS. Harga minyak dunia kembali menguat 2,5% dalam sepekan setelah inventori minyak di AS turun. Sementara BI kembali menahan suku bunganya di penghujung tahun 2019. Simak ulasan kami selengkapnya melalui link dibawah ini.Baca Selengkapnya....
|
December 16, 2019 08:32 WIB
IHSG diwarnai aksi profit taking oleh investor dan ditutup menguat tipis 0,17% ke level 6.197,3 dalam sepekan. Investor asing mencatatkan net buy 207,9 milliar di seluruh pasar. Sementara pasar obligasi terkoreksi ditengah penguatan rupiah. Sentimen positif dari negosiasi perang dagang dikabarkan telah mencapai kesepakatan dan view dovish bank sentral AS. Simak ulasan kami selengkapnya melalui link dibawah ini.Baca selengkapnya...
|
December 09, 2019 08:47 WIB
Seluruh indeks sektoral ditutup positif pada pekan pertama Desember 2019 dan membuat IHSG menguat 2,91% di level 6.186,9. Rilis data manufaktur menjadi fokus utama pelaku pasar, sementara sentimen window dressing di penghujung tahun ikut serta mendukung kenaikan IHSG. Sementara pasar obligasi bergerak melemah ditengah penguatan nilai tukar. Simak ulasan dan pandangan kami terhadap kondisi pasar kedepan melalui link dibawah ini...Baca selengkapnya...
|
December 02, 2019 08:42 WIB
Pada perdagangan di pekan terakhir November IHSG anjlok -1,45% dan sempat menembus level psikologis 6.000. Ketidakpastian global yang cukup tinggi, minimnya sentimen domestik, serta memburuknya beberapa rilis data ekonomi membuat IHSG dan pasar Obligasi kompak melemah. Bagaimana ulasan pasar pekan lalu serta pandangan kami kedepan? Simak ulasannya pada link dibawah ini:Baca Selengkapnya . .
|
November 25, 2019 08:42 WIB
IHSG dalam sepekan terakhir bergerak flat dan ditutup pada level 6.100,24 (-0,46%). Asing mencatatkan net sell 566,5 milliar di seluruh pasar. Sementara itu, pasar obligasi pemerintah dengan benchmark 10th juga mengalami sedikit pelemahan harga yang tercermin dari naiknya yield obligasi. Rupiah sedikit mengalami pelemahan namun masih stabil di range 14.00014.100 per Dollar. Simak report ulasan pasar serta view kami satu pekan kedepan melalui link dibawah ini.Baca Selengkapnya....
|
|
Ketakutan dari dampak lebih lanjut wabah Coronavirus di Wuhan China membuat Indeks saham global dan domestik dalam sepekan terakhir kompak melemah. Dalam sepekan Indeks Dow Jones (DJI) tercatat (-2,5%), Nikkei225 (-2,6%), STI (-2,6%), SSEC (libur). Sementara IHSG turun lebih dalam ke 5.940 (-4,8%). pelemahan terjadi pada seluruh indeks sektoral bursa. Investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) 2,35 Trilyun di seluruh pasar. Pelemahan juga terjadi pada pasar obligasi pemerintah. Yield surat utang pemerintah tenor 10th mengalami sedikit kenaikan ke level 6,73% dari sebelumnya 6,7% diikuti dengan pelemahan rupiah menjadi 13.655 (-0,18%) dalam sepekan. Harga komoditas global kecuali emas kompak turunread more
Pada pekan lalu Indeks utama US ditutup menguat dan mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa. DJI sempat menyentuh level level tertingginya di 29.373. Sementara itu IHSG ditutup pada level 6.291,7 +0.27% sepekan dan -0.13% YTD. Investor asing mencatatkan net buy 762,5 milyar dalam sepekan dan net buy 2,71 trilyun YTD. Derasnya Inflow investor asing membuat pasar Obligasi dan nilai tukar menguat. Simak ulasan kami selengkapnya melalui link berikut ini.Read more...read more
Pada pekan lalu Indeks utama US ditutup menguat dan mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa. DJI sempat menyentuh level level tertingginya di 29.373. Sementara itu IHSG ditutup pada level 6.291,7 +0.27% sepekan dan -0.13% YTD. Investor asing mencatatkan net buy 762,5 milyar dalam sepekan dan net buy 2,71 trilyun YTD. Kenaikan pada 5 dari 9 indeks sektoral di bursa dengan penurunan paling dalam pada sektor Agliculture -2,9% Infra -2,9% dan mining -2,6%. Kenaikan juga terjadi pada pasar Obligasi dimana yield rata-rata surat utang negara turun hingga dibawah level 7%. Secara YTD ICBI berhasil menguat +1,38%. Rupiah secara mengejutkan menguat hingga 0,8%read more
Konflik US-Iran mulai mereda di akhir pekan pertama 2020. Amerika menyatakan tidak akan melakukan serangan balasan setelah pangkalan militernya di Irak diserang oleh Iran dan hanya akan menjatuhkan sanksi ekonomi. Namun diakhir pekan perdagangan, pelaku pasar sedikit khawatir dengan rilis data indikator ekonomi US yang positif. IHSG sedikit terkoreksi dan ditutup pada level 6.274,9 (-0,29%) dalam sepekan. Hanya 2 sektor yang tercatat mengalami penguatan yaitu consumer 2,14% dan mining 2,29% sementara 7 sektor lainnya terkoreksi. Investor asing secara YTD mencatatkan net buy 1,95 trilliun. Pasar obligasi (ICBX) tercatat menguat 1,05% YTD. Yield rata-rata imbal hasil surat utang pemerintah tenor 10thread more
Pada penutupan perdagangan tahun 2019, pasar keuangan menunjukan kinerja yang positif. Sentimen â€"Window Dressing†serta meredanya isu perang dagang sejak awal bulan Desember mendukung kenaikan pada asset class terutama pada pasar saham dan obligasi. US-China dikabarkan telah mencapai kesepakatan dalam negosiasi perdagangan. Di lain sisi, Bank sentral AS memutuskan untuk menahan suku bunganya di level 1,75%. Rupiah di tahun 2019 terapresiasi 3,2% dan ditutup pada level 13.924/USD. Di pekan terakhir perdagangan, pasar sangat minim sentimen baik dari domestik maupun global. Simak ulasan kami selengkapnya melalui link berikut ini.Baca Selengkapnya...read more
