Informasi

  • Market Update : Black Monday
    March 10, 2020 16:46

    Global Supply Shock Disruption


    Volatilitas pasar meningkat seiring dengan Covid-19 yang tak kunjung selesai. Wabah coronavirus kini berkembang lebih cepat di Amerika dan Italia. Jumlah kasus kini mencapai lebih dari 110.000 diseluruh dunia dengan korban meninggal hingga 4.000 sementara jumlah korban yang dinyatakan sembuh lebih dari 63.000 orang. Covid-19 membuat beberapa akivitas produksi di China terhenti untuk mencegah terjadinya penyebaran. Kondisi tersebut akan membawa permasalahan pada sisi penawaran (global supply shock) dan ancaman terjadinya stagflasi. Berdasarkan data yang diperoleh, kontribusi manufaktur China mencapai hampir 40% dari dunia. Dampak lebih lanjut coronavirus di ekspektasikan akan memukul pertumbuhan ekonomi global hingga terjadinya resesi ekonomi.


    Inverted Yield Curve


    US treasury pada 9 Maret lalu mengalami imbal hasil yang terbalik (inverted yield curve). Imbal hasil US treasury yield jangka pendek tercatat lebih tinggi dibanding US treasury yield jangka panjang. Dalam beberapa dekade terakhir, indikator tersebut berhasil meramalkan terjadinya resesi setelah beberapa bulan kedepan. Dalam kondisi normal, harusnya imbal hasil jangka panjang lebih tinggi dibanding jangka pendek. Namun, ketidakpastian saat ini membuat risiko jangka pendek meningkat serta ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga FED membuat imbal hasil menjadi terbalik. Kami memperkirakan suku bunga FED akan dipangkas secara masif dan kembali ke level terendah 0,25%. Pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS akan diikuti oleh bank sentral negara-negara di dunia termasuk BI. Surat utang pemerintah yang di anggap risk-free asset akan lebih diburu investor ditengah ketidakpastian global yang tinggi.

     


    Indeks Saham Global Rontok


    Indeks saham global turun cukup dalam pada perdagangan kemarin (9/Mar) akibat sell-off yang dilakukan investor. Dow Jones Indeks melemah -7,81% ke level 23.844 sementara IHSG juga tercatat turun -6,58% ke level 5.136. Investor asing mencatatkan net sell hingga IDR 6,9 trilyun YTD. Tekanan pasar akibat Covid-19 saat ini bersifat sementara. Dilain sisi, penurunan indeks membuat IHSG diperdagangkan pada level P/E 10,5x-11x atau level terendah dalam 10 tahun terakhir. Merupakan sebuah peluang untuk melakukan pembelian pada saham yang berfundamental bagus dengan harga murah


     

    Harga Minyak Jatuh

    Pada perdagangan kemarin (9/Mar) harga minyak dunia (WTI) sempat anjlok ke level terendahnya lebih dari 30%. Turunnya harga minyak disebabkan kebijakan harga diskon oleh Saudi arabia serta perundingan OPEC-Rusia terkait pemangkasan produksi yang gagal. Selain itu, saudi berencana meningkatkan output produksi hingga 1 juta barel per hari pada bulan depan dan perang harga dengan Rusia.  Penurunan harga minyak dunia diperkirakan akan berimbas pada turunnya harga komoditas lainnya kecuali emas. 


    (Disclaimer On)


  • PRODUK
    FEF FOSTER EQUITY FUND
    FFI FOSTER FIXED INCOME
  • RISET
    December 04, 2023 09:37
    Di Amerika Serikat (AS), Ketua The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan pada hari Jumat bahwa bank sentral akan bertindak "hati-hati"
    July 24, 2023 09:27
    Di tengah kondisi lingkungan geopolitik yang kompleks dan momen pemulihan pasca Covid-19, China berada di kondisi ekonomi yang kurang baik. Serangkaian