Defisit neraca dagang mengalami perbaikan di bulan Desember 2019. Defisit tercatat -28,2 juta dollar AS lebih rendah dari perkiraan sebesar -0,47 milyar dollar AS. Defisit di tahun 2019 juga mengecil menjadi -3,2 milyar dollar AS dibanding tahun 2018 -8,6 milyar dollar AS. Pemerintah berhasil menekan impor migas melalui kontrak KKKS oleh pertamina yang selama ini turut andil terhadap defisit neraca dagang. Kinerja ekspor ekspor-impor migas turun cukup dalam masing-masing -27% dan -26.7% sementara ekspor-impor non migas masing masing turun -4,8% dan -6,2%.
Our views:
• Ekspor-impor melambat akibat perang dagang, terlihat penurunan pertumbuhan baik ekspor maupun impor terus tertekan sejak tahun 2018. Namun, di awal tahun 2020 kemungkinan ekspor akan membaik seiring dengan kenaikan harga komoditas unggulan ekspor Indonesia terutama CPO.
• Damai dagang fase satu AS-China tidak memuat penghapusan tarif sebelumnya sehingga dampak terhadap ekspor-impor khususnya Indonesia masih terbatas.
• Strategi pemerintah dalam menekan defisit neraca dagang melalui pembatasan impor terutama pada migas cukup efektif walaupun sedikit berdampak pada penerimaan negara. Impor migas tahun 2020 kami perkirakan akan terus menurun seiring dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan investasi di hulu migas dan implementasi B20.
• Manufaktur domestik masih tergantung pada bahan baku impor.
• Diperlukan reformasi struktural untuk menggenjot investasi sektor riil terutama untuk industri manufaktur yang berorientasi ekspor.
(Disclaimer On)
Defisit neraca dagang mengalami perbaikan di bulan Desember 2019. Defisit tercatat -28,2 juta dollar AS lebih rendah dari perkiraan sebesar -0,47 milyar dollar AS. Defisit di tahun 2019 juga mengecil menjadi -3,2 milyar dollar AS dibanding tahun 2018 -8,6 milyar dollar AS. Pemerintah berhasil menekan impor migas melalui kontrak KKKS oleh pertamina yang selama ini turut andil terhadap defisit neraca dagang. Kinerja ekspor ekspor-impor migas turun cukup dalam masing-masing -27% dan -26.7% sementara ekspor-impor non migas masing masing turun -4,8% dan -6,2%.
Our views:• Ekspor-impor melambat akibat perang dagang, terlihat penurunan pertumbuhan baik ekspor maupun impor terus tertekan sejak tahun 2018. Namun, di awal tahun 2020 kemungkinan ekspor akan membaik seiring dengan kenaikan harga komoditas unggulan ekspor Indonesia terutama CPO.• Damai dagang fase satu AS-China tidak memuat penghapusan tarif sebelumnya sehingga dampak terhadap ekspor-impor khususnya Indonesia masih terbatas.• Strategi pemerintah dalam menekan defisit neraca dagang melalui pembatasan impor terutama pada migas cukup efektif walaupun sedikit berdampak pada penerimaan negara. Impor migas tahun 2020 kami perkirakan akan terus menurun seiring dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan investasi di hulu migas dan implementasi B20.• Manufaktur domestik masih tergantung pada bahan baku impor.• Diperlukan reformasi struktural untuk menggenjot investasi sektor riil terutama untuk industri manufaktur yang berorientasi ekspor.(Disclaimer On)
